Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Memiliki Pertanyaan?
Klik saja kawan!

Istilah Orb, Ectoplasma, Vortex

Orbs adalah sebutan yang populer untuk bulatan anomali yang muncul pada foto.Dalam bahasa spanyol biasa disebut dengan... Read More

Chakra Pada Manusia

Cakra adalah titik pusat energi yang ada di dalam tubuh bioplasmik manusia. Pengetahuan tentang cakra ini sebenarnya... Read More

Reiki

Apa itu Reiki? Reiki berasal dari bahasa jepang.Reiki adalah gabungan dari kata Rei yang berarti alam semesta dan... Read More

Astral Projection

Definisi : Astral Projection Travel adalah suatu keadaan di mana jiwa kita melakukan perjalanan sendiri ke... Read More

Pengertian Aura, Warna Aura, Cara Melihat Aura

Aura adalah cahaya / sinar (medan energi ) yang melingkungi melingkupi tubuh. Pancaran aura bersifat... Read More

Tanda-Tanda Kiamat Besar

0 komentar

Manusia hanya tahu tanda-tanda atau ciri-ciri kiamat sudah dekat menurut hadist Rasul saw dan Firman Allah swt
Menurut para ulama besar dalam Al-Qu'an dan hadist Rasul Tahapan-tahapan proses mendekatinya Kiamat besar (yaumal kiyamah) ada beberapa tahapan :
1. Kemunculan Imam Mahdi
2. Kemunculan Dajjal
3. Turunnya Nabi Isa as.
4. Kemunculan ya'juj dan ma'juj
5. Terbitnya matahari dari barat ke timur
6. Pintu pengampun akan ditutup
7. Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah dan akan menandai muslim yang sesungguhnya
8. Kabut selama 40 hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda-tanda kiamat lainnya
9. Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
10. Pemusnahan atau runtuhnya Kiblat muslim yaitu Ka'bah
11.Tulisan isi Al-Qur'an akan lenyap
12. Tiupan sangkala yang pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa kaget yang sangat dan ketakutan yang membuat perasaan putus asa
13. Tiupan sangkala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup dan mati
14. Dan tiupan sangkala yang ketiga yang membuat setiap makhluk bangkit kembali hidup
Saya membuat postingan seperti ini bukan hanya untuk menasehati akan menggurui namun saya ingat akan hadist Nabi Mumahammad saw yang telah bersabda : " Barangsiapa yang mengingatkan ini kepada orang lain, akan Aku buatkan tempat di surga baginya pada hari pengadilan kelak (Yaumal Hisab)."
Allah berfirman : "Jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganku, maka Aku berikan, tapi Akuakan menjauhkan kalian dari surgaku.

source: https://www.facebook.com/KisahNyataPenuhMaknaAkuCintaIslam/posts/532115093510802
Read More →

Para pemuka Agama yang menjual Agamanya

0 komentar
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmizi).

Q.S Surat Al - Imran:  199-200

وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (١٩٩) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٢٠٠

199. dan Sesungguhnya diantara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah Amat cepat perhitungan-Nya.
200. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS Ali ‘Imran: 199-200).
Betapa untungnya mereka yang dari tadinya tidak ikut-ikutan menjual agamanya demi kepentingan dunianya, kemudian beriman dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga dijanjikan pahala di sisi Allah Ta’ala. Sebaliknya, betapa ruginya orang yang sudah jadi pemuka Islam namun ikut-ikutan pemuka Ahli Kitab yang menjual agamanya demi kepentingan dunianya.

Para pemuka Ahli Kitab padahal telah dikecam oleh Allah, kenapa malah dikuti.

{فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ } [البقرة: 79]

79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS Al-Baqarah: 79).
Betapa tercelanya tingkah orang Ahli Kitab yang telah dikecam oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an itu. Namun apakah itu dijadikan pelajaran bagi Umat Islam terutama para pemuka Islam? Belum tentu.
Buktinya
Misalnya pada suatu acara keagamaan, disitu membutuhkan seorang kyai untuk ceramah atau melakukan hal lain, disitu pasti ada suatu negosiasi atau pembayaran yang akan diterima oleh kyai tersebut, misalnya sang kyai tersebut meminta dibayar 1jt, jika tidak dibayar segitu, maka dia tidak akan ceramah atau berpartisipasi, ya pastinya ga semuanya seperti itu, tapi ada saja, saya yakin.
Oleh karena itu, tinggal ditanyakan saja kepada mereka, Para Pemuka Agama Kenapa Rela Menjual Agamanya.
Kasihan umat Islam ini, dari berbagai arah telah ditipu orang, masih pula para pemuka Islamnya menipunya. Semoga saja Umat Islam semakin sabar memegangi agamanya dengan teguh. Dan gejala makin banyaknya para penjual agama justru menambah pahala bagi Umat Islam yang teguh, yang bahkan di suatu masa dijanjikan pahalanya 50 kali lipat dibanding yang dilakukan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena begitu beratnya dalam mempertahankan Islam.
Apakah tidak malu terhadap orang ahli kitab yang tidak mau menjual ayat-ayat Allah lalu justru masuk Islam dan taat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga dijanjikan pahala di sisi Allah dalam QS Ali ‘Imran 199 tersebut?
Dan betapa celakanya bila kelak di akherat digolongkan seperti orang-orang yang dikecam dalam QS Al-Baqarah: 79 tersebut. Di dunia, untunnya tidak seberapa, sedang di akherat kelak pasti harus mempertanggng jawabkannya. Enake sak klentheng, larane sak rendendheng, kata orang Jawa. Enaknya hanya sebesar biji randu, tapi sengsaranya selama musim hujan, kata orang Jawa. Bahkan lebih dahsyat dari itu. Kenapa dilakukan? (Hartono Ahmad Jaiz)

source: http://www.nahimunkar.com/para-pemuka-agama-kenapa-rela-menjual-agamanya/ & anyladys@gmail.com
Read More →

Hukum dan Etika Berpacaran dalam Islam

1 komentar


Pada dasarnya pacaran sebagai sebuah bentuk sosialisasi dibolehkan selama tidak menjurus pada tindakan yang jelas-jelas dilarang oleh syara’. Yaitu pacaran yang dapat mendekatkan para pelakunya pada perzinahan. Demikaian surat al-Isra’ ayat 32 menerangkan:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”

Hal ini sangat singkron dengan hadits Rasulullah saw yang seolah menjelaskan model tindakan yang dapat mendekatkan seseorang dalam perzinahan

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ وَلاَ تُسَافِرَنَّ امْرَأَةٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ ( رواه البخاري)
“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta  ada mahramnya” (muttafaq alaihi)

Rasulullah saw secara tidak langsung telah memberikan rambu-rambu kepada umatnya mengenai model hubungan laki-laki dan perempuan yang terlarang. Pelarangan itu demi menghindarkan seseorang terjerumus dalam perzinahan. Karena pada umumnya perzinahan bermula dari situasi berduaan.

Demikianlah dasar hukum dilarangnya pacaran, jika yang dimaksud dengan pacaran itu adalah Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, bersuka-sukaan mencapai apa yang disenangi mereka, sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karya Purwodarminto.
Akan tetapi berbeda hukumnya jika yang dimaksud dengan pacaran adalah upaya saling mengenal menjajaki kemungkinan untuk menjalin pernikahan dalam momentum khitbah melamar. Karena sesungguhnya hal itu sama seperti mendukung anjuran Rasulullah saw terhadap generasi muda muslim untuk menikah, sebagai solusi menghindarkan diri dari perzinahan.

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ * (رواه مسلم)

“Dari Ibnu Mas’ud ra berkata,  Rasulullah saw mengatakan kepada kami: Hai sekalian pemuda, barang siapa diantara kamu yang telah sanggup melaksanakan akad nikah, hendaklah melaksanakannya. Maka sesungguhnya melakukan akad nikah itu (dapat) menjaga pandangan dan memlihar farj (kemaluan), dan barangsiapa yang belum sanggup hendaklah ia berpuasa (sunat), maka sesunguhnya puasa itu perisai baginya” (muttafaq alaih)

Begitu juga sebaliknya, Rasulullah saw dengan gamblang mengancam siapapun yang tidak mengikuti sunnahnya (termasuk di dalamnya menikah) sebagai keluar dari golongannya. Demikian ketegasan Rasulullah saw tercermin dalam haditsnya:

عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: …لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي * (رواه البخاري)

“Dari Anas ra. Bahwasanya Nabi saw berkata: …tetapi aku, sesungguhnya aku salat, tidur, berbuka dan menikahi perempuan, maka barangsiapa yang benci sunnahku maka ia bukanlah dari golonganku”

Kedua hadits ini menjelaskan posisi pentingnya sebuah pernikahan bagi seorang. Sehingga Rasulullah sendiri membuat anjuran sekligus ancaman. Oleh karena itulah pacaran dengan arti meminang atau melamar dalam upaya mencari kesepahaman demi menuju jenjang pernikahan dalam Islam dibolehkan. Karena kesempatan seorang muslim memandang muka dan telapak tangan perempuan lain bukan muhrim hanya dalam momen khitbah, tidak pada saat yang lain.Demikian keterangan dalam At-Tahdzib fi Adillati Matnil Ghayah wat Taqrib
والرابع النظر لاجل النكاح فيجوز الى الوجه والكفين  
Keempat (dari tujuh macam pandangan laki-laki terhadap wanita) melihat untuk maksud menikahi. Diperbolehkan memandang muka dan telapak tangannya.

Demikian Rasulullah saw juga mengajarkan perlunya perkenalan dan menganjurkannya walau dalam waktu yang singkat sebagaimana pengalaman Al-Mughirah bin Syu’bah ketika meminang seorang perempuan, maka Rasulullah berkomentar kepadanya:

انظر اليها فانه احرى ان يؤدم بينكما

Lihatlah dia (wanita itu), sesungguhnya melihat itu lebih pantas (dilakukan) untuk dijadikan lauknya cinta untuk kalian berdua.

Oleh karena itu, segala macam bentuk pacaran tidak dapat dibenarkan kecuali jika pacaran yang bermakna khitbah yang membolehkan seorang lelaki hanya memandang muka dan telapak tangan perempuan, tidak lebih. Artinya tidak melebihi dari muka dan telapak tangan, tidak melebihi saat khitbah, dan juga tidak melebihi dari memandang itu sendiri. (red. Ulil H)

Read More →

Lirik lagu 7!! Oops - Orange dan Terjemahannya

0 komentar

Artis : 7!! Oops
Judul : Orange
Anime : Shigatsu wa Kimi no Uso ED 2

Romaji versi : 

Chiisana kata o nabete aruita
Nani demonai koto de warai ai onaji yume o mitsumete ita
Mimi o sumaseba ima demo kikoeru
Kiminokoe orenji-iro ni somaru machi no naka

Kimigainai to hontoni taikutsuda ne
Sabishī to ieba warawa rete shimaukedo
Nokosa reta mono nando mo tashikameru yo
Kieru koto naku kagayaite iru

Ameagari no sora no yōna kokoro ga hareru yōna
Kimita egao o oboete iru omoide shite egao ni naru
Kitto futari wa ano hi no mama mujakina kodomo no mama
Meguru kisetsu o kakenukete iku sorezore no ashita o mite

Hitori ni nareba fuan ni naru to
Nemuritakunai yoru wa hanashi tsudzukete ita

Kimi wa korekara nani o mite iku ndarou
Watashi wa koko de nani o mite iku nodarou
Shizumu yuuyake orenji ni somaru machi ni
Sotto namida o azukete miru 

Nan oku mo no hikari no naka umareta hitotsu no ai
Kawaranakute mo kawatte shimatte mo kimihakimidayo shinpai nai yo
Itsuka futari ga otona ni natte sutekinahito ni deatte
Kakegae no nai kazoku o tsurete kono basho de aeruto ī na

Ameagari no sora no yōna kokoro ga hareru yōna
Kimito egao o oboete iru omoide shite egao ni naru
Nan oku mo no hikari no naka umareta hitotsu no ai
Meguru kisetsu o kakenukete iku sorezore no ashita o mite
Sorezore no yume o erande 


Indonesia versi :

Kita sama-sama berjalan dengan bahu yang saling menyandar
Hal-hal yang tidak penting selalu kita tertawakan sambil menatap impian kita yang sama
Jika aku mendengarkan dengan baik, aku masih dapat mendengarnya
Suaramu, mewarnai kota ini dengan jingga

Saat kau tak ada disini, aku menjadi bosan
Tapi ketika aku mengatakan kalau aku kesepian, kau hanya menertawaiku
Aku pun terus menghitung hal-hal yang masih kumiliki
Yaitu hal-hal yang bersinar terang dan tidak pernah pudar

Seperti langit setelah hujan... seperti cinta sejati yang kembali bersih
Aku mengingat senyummu yang ada dipikiranku dan aku hanya dapat tersenyum
Tentu saja, seperti kita pada hari itu... seperti anak kecil yang tak berdosa
Kita akan berlari melewati berbagai musim, untuk melihat impian kita masing-masing

Kapanpun aku merasa kesepian dan mulai merasa tidak baik...
Kita akan terus berbicara, pada malam dimana aku tidak ingin tertidur

Aku penasaran apa yang akan kau lihat di sini
Dan apa yang kulihat dari sini
Aku akan mengeluarkan air mata
Kepada tempat ini, dimana matahari terbenam membuat semuanya berwarna jingga

Dari jutaan cahaya bintang, cinta sejati ini lahir
Bahkan jika kau tidak berubah dan bahkan jika kau berubah. kau adalah kau, jadi tak perlu khawatir
Suatu hari, kita akan menjadi dewasa dan bertemu dengan orang-orang yang luar biasa
Pada hari itu, aku berharap kita dapat membawa keluarga kita yang tak tergantikan dan bertemu lagi disini...

Seperti langit setelah hujan... seperti cinta sejati yang kembali bersih
Aku mengingat senyummu yang ada dipikiranku dan aku hanya dapat tersenyum
Dari jutaan cahaya bintang, cinta sejati ini lahir 
Kita akan berlari melewati musim-musim, melihat hari esok kita
Untuk memilih impian kita masing-masing

source: http://sakuwatari.blogspot.com/2015/02/lirik-lagu-7-orange-shigatsu-wa-kimi-no.html
Read More →

Hukum Suap menyuap dan yang menerima suap dalam Islam

0 komentar



Suap dapat masuk dalam beragam lini kehidupan manusia. Diantaranya suap-menyuap dalam hukum dan peradilan. Disebabkan suap banyak manusia yang tidak bersalah dihukum dan yang seharusnya mendapat hukuman justru bebas darinya. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hakim ada tiga: satu di surga dan yang dua di neraka. Yang disurga adalah hakim yang mengetahui kebenaran dan ia memutuskan perkara dengannya. Hakim yang mengenal kebenaran namun berbuat jahat di neraka, dan hakim yang memutuskan perkara manusia dengan kebodohan di neraka.” (HR Abu Dawud degan sanad yang shahih)

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Humaid al-Sa’idi, salah seorang sahabat Nabi, menuturkan, “Rasulullah saw menugaskan pada seorang pria dari Bani Asad bernama Abdullah al-Latbiah ke suatu tempat untuk mengumpulkan harta zakat. Sepulangnya dari tugas, ia menghadap Nabi saw dan berkata, “Harta yang ini adalah hadiah untuk engkau, sedangkan harta yang itu mereka hadiahkan untuk saya.”

Mendengar laporan tersebut, Rasulullah saw bangkit menuju mimbar untuk memberikan pengarahan.

مَا بَالُ عَامِلٍ أَبْعَثُهُ فَيَقُولُ هَذَا لَكُمْ وَهَذَا أُهْدِيَ لِي أَفَلَا قَعَدَ فِي بَيْتِ أَبِيهِ أَوْ فِي بَيْتِ أُمِّهِ حَتَّى يَنْظُرَ أَيُهْدَى إِلَيْهِ أَمْ لَا وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَنَالُ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا جَاءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى عُنُقِهِ بَعِيرٌ لَهُ رُغَاءٌ أَوْ بَقَرَةٌ لَهَا خُوَارٌ أَوْ شَاةٌ تَيْعِرُ ... الحديث (رواه مسلم) 


"Apa yang terjadi pada seorang petugas yang telah kusuruh ini, dengan enak ia mengatakan harta ini adalah untuk engkau dan harta yang lainnya adalah hadiah untuk saya. Tidakkah jika ia duduk santai di rumah orang ayahnya atau rumah ibunya,, apakah hadiah itu akan tetap datang padanya atau tidak? Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, salah seorang kalian tidak memperoleh sedikit pun dari hadiah (ketika menjadi pejabat) kecuali di hari kiamat nanti ia datang dengan memikulnya, di pundaknya terdapat unta atau sapi betina atau kambing yang mengeluarkan suara khasnya masing-masing...” (HR. Muslim, No. 3413)

Secara etimologi, kata hadiah berasal dari bahasa Arab; hada-yahdi-hadiyyah, yang berarti kumpulan atau himpunan (Al-Jauhari dalam Kamusnya al-Shihah). Sedangkan hadiah secara terminologi adalah sejumlah harta yang diberikan seseorang pada orang lain tanpa ada syarat (perjanjian) di dalamnya. Hadiah juga bisa diartikan sebagai pemberian sejumlah harta tanpa dimulai dengan adanya permintaan, atau tanpa adanya perjanjian untuk memberikan pertolongan. Memberikan hadiah adalah suatu perbuatan yang dianjurkan oleh Islam. Abu Ya’la meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda, “Saling memberi hadiahlah, maka kalian akan saling mencintai!”. Ibnu Asakir juga menuturkan sebuah hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda, “Saling memberi hadiahlah, maka kalian akan saling mencintai! Saling berjabat tanganlah, maka rasa benci di antara kalian akan hilang!”. (al-Zarqani:1411 H:IV/333). 

Selain itu, Imam al-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, “Saling memberi hadiahlah, karena hadiah itu dapat menghilangkan rasa benci di dalam hati!” (HR. al-Tirmidzi/No.2130) Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa memberi hadiah dianjurkan di dalam Islam. Kendati demikian, para ulama sepakat bahwa perintah tersebut tidak sampai pada hukum wajib, melainkan hanya sunah saja. Dalam kategori ini, menerima hadiah juga dihukumi sunah, sebab di dalamnya terkandung nilai kasih sayang antar sesama manusia (khususnya antara pemberi dan penerima). Hukum ini berlaku bagi kaum muslimin yang tidak memegang posisi jabatan dalam birokrasi atau instansi.

Sebuah hadits dari Buraidah bahwa Nabi saw bersabda,

مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقًا فَمَا أَخَذَ بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ غُلُولٌ


 "Barang siapa yang diangkat oleh kami sebagai pejabat dengan upah kerja (gaji) yang telah ditentukan, maka harta yang diambilnya selain itu adalah harta korupsi.” (HR. Abu Dawud/No.2554).

Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal gigih menolak hadiah yang dikirimkan kepadanya. Suatu ketika ada seorang pria memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw dulu pernah menerima hadiah, padahal beliau sedang menjabat kepala pemerintahan. Mendengar hal itu, Khalifah Umar dengan tegas menjawab, “Harta tersebut bagi Nabi saw adalah hadiah, sedangkan bagi kita (umatnya) adalah suap. Orang memberikan hadiah kepada beliau karena melihat posisinya sebagai seorang Nabi bukan seorang kepala pemerintahan, sedangkan kita, orang memberikan hadiah karena melihat posisi kita sebagai seorang birokrat.” (Muhammad Ibrahim:1986:186) Seorang hakim yang diberi ‘bingkisan’, tentu di dalamnya terselip sebuah ‘tujuan’. Pepatah mengatakan, “Ada udang di balik batu”. Jika memang hadiah tersebut tulus diberikan kepadanya, kenapa sebelum menjabat sebagai hakim, ia tidak menerimanya. Oleh karena itu, di balik pemberian tersebut, seorang pemberi bermaksud ingin menyuap si hakim agar mencabut putusan atas kesalahannya, atau mempercepat agar hak-haknya segera diluluskan. Semua itu hukumnya haram.

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Sahabat Tsauban ra, secara jelas mengungkapkan bahwa suap menyuap adalah perbuatan yang terlarang dalam Islam:

 لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ وَالرَّائِشَ (رواه الحاكم)

"Rasulullah saw melaknat orang yang menyuap, orang yang menerima suap, dan orang yang menjadi pelantara keduanya.” (HR. al-Hakim/No.7068)

Ibnul Atsir dalam kitabnya al-Nihayah menyebutkan bahwa ada sedikit pengecualian yang menjadikan suap menyuap menjadi boleh. Yaitu ketika pemberian harta itu ditujukan untuk mempermudah perkara yang benar dan adil, atau untuk mencegah kemungkaran dan kedzaliman. Sebab konotasi suap menyuap yang diharamkan adalah pemberian dengan tujuan menjadikan perkara yang benar menjadi salah, sedangkan yang salah menjadi benar. Kebolehan ini tidak berlaku bagi hakim, jaksa, dan penguasa. Karena mengayomi masyarakat dari kedzaliman dan memperlakukan semuanya dengan penuh keadilan adalah tugas mereka yang harus dilaksanakan, tidak perlu menunggu hadiah atau pemberian. (al-Mubarakafuri:tth:IV/471).

Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt
Read More →

Pasukan Panji Hitam (Ashabu Rayati Suud)

1 komentar



Dalam berbagai hadits yang shahih telah dijelaskan bahwa akan senantiasa ada sekelompok umat Islam yang berpegang teguh di atas kebenaran. Mereka melaksanakan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan konskuen, memperjuangkan tegaknya syariat Islam, dan meraih kemenangan atas musuh-musuh Islam, baik dari kalangan kaum kafir maupun kaum munafik dan murtadin.

Kelompok Islam ini disebut ath-thaifah al-manshurah atau kelompok yang mendapat kemenangan. Kelompok ini akan senantiasa ada sampai saat bertiupnya angin lembut yang mewafatkan seluruh kaum beriman menjelang hari kiamat kelak. Kelompok ini diawali dari Rasulullah saw beserta segenap sahabat, berlanjut dengan generasi-generasi Islam selanjutnya, sampai pada generasi Islam yang menyertai imam Mahdi dan Nabi Isa dalam memerangi Dajjal dan memerintah dunia berdasar syariat Islam.

Di antara hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah tersebut adalah sebagai berikut:

“Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (karena berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu .”[1]

“Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan Allah. Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya kiamat, sementara keadaan mereka tetap konsisten seperti itu.”[2]

Ashabu Rayati Suud, Generasi Akhir Thaifah Mansurah yang dijanjikan

Dalam sebuah riwayat tentang Thaifah manshurah disebutkan, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.”[3]

Riwayat tersebut menjelaskan bahwa di akhir zaman, kelompok Thaifah Manshurah adalah mereka yang bergabung dengan Al-Mahdi untuk memerangi musuh-musuh Islam, dimana Dajjal adalah salah satu yang akan dikalahkan oleh kelompok ini. Parameter kebenaran saat itulah adalah mereka yang bersama Al-Mahdi, sedang mereka yang menolak Al-Mahdi adalah munafik (hal itu sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits fitnah duhaima’). Sedangkan kelompok Thaifah Manshurah yang memberikan dukungan kepada Al-Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud (Pasukan Panji Hitam dari Khurasan).

Benar, membicarakan kemunculan Al-Mahdi tidak bisa terlepas dari membicarakan satu kelompok manusia yang menamakan dirinya sebagai pasukan panji hitam (Ashhabu Rayati Suud / The Black Banner). Kelompok ini memiliki beberapa ciri khusus yang akan lebih memudahkan bagi seseorang untuk mengenalinya. Meskipun demikian, tidak mudah bagi seseorang untuk menjustifikasi kelompok tertentu bahwa mereka adalah Ashhabu Rayati Suud. Sebab ciri-ciri tersebut juga banyak dimiliki oleh banyak manusia dan kelompok, sedang riwayat yang menunjukkan asal keberadaan mereka (Khurasan) merupakan sebuah wilayah luas yang dihuni oleh banyak manusia.

Siapakah sebenarnya Ashahbu Rayati Suud yang kelak menjadi pendukung Al Mahdi ? Benarkah riwayat yang membicarakan kemunculan kelompok ini ?

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan keberadaan kelompok ini, di antaranya adalah sebagai berikut

□      “Akan keluar sebuah kaum dari arah Timur, mereka akan memudahkan kekuasaan bagi Al Mahdi.”

□      “Dari Khurasan akan keluar beberapa bendera hitam, tak sesuatupun bisa menahannya sampai akhirnya bendera-bendera itu ditegakkan di Iliya (Baitul Maqdis).”

□      “Akan keluar manusia dari Timur yang akan memudahkan jalan kekuasaan bagi Al ‘ Mahdi.”

Namun riwayat-riwayat tersebut memiliki cacat dari sisi sanad dan periwayatannya. Sedangkan riwayat tentang Ashhabu Rayati Suud yang sampai pada derajat hasan adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Tsauban :

“Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di alas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi.[4]

Riwayat tersebut tidak banyak menjelaskan ciri-ciri fisik tertentu secara detil sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat-riwayat lainnya. Tentang maksud perbendaharaan dalam riwayat tersebut Ibnu Katsir berkata, “Yang dimaksud dengan perbendaharaan di dalam hadits ini ialah perbendaharaan Ka’bah. Akan ada tiga orang putera khalifah yang berperang di sisinya untuk memperebutkannya hingga datangnya akhir zaman, lalu keluarlah Al-Mahdi yang akan muncul dari negeri Timur.

Zaman Kemunculan Ashabu Rayati Suud

Berdasar riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashhabu Rayati Suud adalah di saat kemunculan Al-Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan Ashhabu rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum kemunculan Al-Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak mewakili satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam yang ada jelas tidak mungkin muncul dengan sekejab, sim salabim. Keberadaan mereka sudah ada dan embrio mereka terus tumbuh di tengah kerasnya kecamuk perang dan debu-debu mesiu. Ciri khas mereka dalam riwayat di atas – memiliki kemampuan membunuh lawan yang tidak pernah dimiliki oleh kaum sebelumnya – menggambarkan betapa dahsyatnya daya tempur dan strategi militer yang mereka punyai. Riwayat ini juga mengisyaratkan bahwa aktivitas mereka sebelum kemunculan Al-Mahdi adalah perang dan pembunuhan, hal yang menjadi ciri khas thaifah manshurah di akhir zaman.

Riwayat Tsauban di atas juga mengisyaratkan bahwa kemunculan Ashabu Rayati Suud dari Khurasan ini terjadi di saat kematian seorang raja Saudi yang dilanjutkan dengan pertikaian tiga putra khalifah untuk memperebutkan Ka’bah.

Dalam hal ini, banyak analisa menyebutkan bahwa boleh jadi kondisi itu akan segera menjadi realita demi melihat apa yang saat ini terjadi di Saudi. Adalah Tony Khater[5], seorang analis politik Amerika dengan spesialisasi kajian Timur Tengah khususnya Arab Saudi, telah secara konsisten menyebutkan tentang terpecahnya pemerintahan Arab Saudi menjadi empat kelompok sebelum wafatnya Raja Fahd, seakan-akan kelompok-kelompok itu memunyai pemerintahannya sendiri-sendiri, yaitu pemerintahan Putra Mahkota Pangeran Abdullah, pemerintahan Pangeran Nayef, pemerintahan Pangeran Sultan, dan pemerintahan Pangeran Salman. Dengan wafatnya Raja Fahd, lalu Putra Mahkota Abdullah yang telah berusia 80 tahun naik menjadi raja, maka di bawahnya terdapat tiga pangeran dengan pemerintahannya sendiri-sendiri yang bersiap-siap menggantikannya ketika ia wafat nanti, yaitu Pangeran Nayef, Pangeran Sultan, dan Pangeran Salman.

Jika ini kelak terjadi, akankah ia menjadi tanda kemunculan Al-Mahdi dan menjadi tanda keluarnya Ashabu Rayati Suud? Lalu siapakah kelompok yang layak untuk disebut sebagai Ashabu rayati Suud, kelompok Thaifah Manshurah akhir zaman yang dijanjikan?

source: https://granadamediatama.wordpress.com/arsip/ashabu-rayati-sud-pasukan-panji-hitam/

Read More →

Istilah ORB, Ectoplasma, dan Vortex

0 komentar
ORB

Orbs adalah sebutan yang populer untuk bulatan anomali yang muncul pada foto.Dalam bahasa spanyol biasa disebut dengan canoplas.Dalam kamera dan video orbs muncul seperti bola, permata atau bulatan cahaya dengan ukuran gambar seperti bola golf sampai dengan bola basket. Orbs dipercaya sebagai penampakan hantu oleh paranormal atau orang yang memiliki kemampuan melihat alam gaib. Beberapa
orang mampu melihat orbs dengan mata telanjang, ini karena bakat atau dengan latihan.

Karena orbs bergerak dengan cepat, maka tidak semua kamera dapat menangkapnya.Butuh kamera dengan resolusi tinggi. Kamera digital dengan resolusi 1.3 mega pixel sekarang sudah bisa menangkap orbs tersebut. Untuk menangkap orbs yang bagus, sangatlah mudah. Anda tinggal masuk ke rumah atau tempat yang dianggap angker oleh masyarakat, sendirian, gunakan kamera digital anda dan foto sembarang ke banyak tempat.

Anda juga bisa memfoto orang yang diduga memiliki susuk atau Khodam (Jin). Biasanya setiap kali kita mengambil gambar tersebut dengan kamera digital, orbs selalu muncul disekitar orang tesebut. Orbs bisa membias menjadi seperti kumpulan awan atau asap, dengan istilah Ektoplasma. Ektoplasma ini diduga sebagai transformasi hantu yang kedua sesudah orbs.

Dari beberapa penjelasan diatas terdapat kontradiksi yang menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah ketidak sengajaan oleh sebab sang fotografer mungkin lupa menjaga kebersihan lensa kamera mereka (Noise), namun di lain pihak, banyak juga para fotografer yang mengklaim mereka selalu menjaga performa kamera mereka dalam keadaan bersih dan hasil jepretan tetap menghasilkan Orbs tadi. Untuk beberapa pengambilan foto ada yang mengaku kalau gambar mereka setelah cetak bila diperbesar pada lingkaran putih tersebut akan menampakkan sosok gaib (Ghostly phenomena).

Menurut Mark kimura, Ph.D, peneliti dari Paranormal Research Investigation, ciri-ciri lain dari jenis orbs bisa terlihat waktu kita menggunakan sinar flash saat memotret. Sinarnya akan semakin terang lalu dipantulkan oleh debu dan kawan2 tadi sehingga membentuk orbs. Diameternya relatif kecil yaitu sekitar 2- 20 mm. Orbs sejenis ini juga punya karakteristik yg cukup menonjol, yaitu ada pola melingkar di tengahnya. Kalau dilihat sepintas sih, mirip seperti tubuh mahkluk bersel satu yg kita lihat lewat mikroskop

Dari hasil penelitiannya tadi mark juga menemukan bahwa nggak semua orbs berasal dari partikel halus. Ada beberapa tanda yg bisa kita perhatikan, untuk melihat apakah orbs itu berasal dari debu atau bukan. Pertama, saat flash tidak dipakai tapi orbs tetap muncul. Kedua orbs yg kita tangkap tidak punya pola melingkar didalamnya. Ketiga warna orbs yang ada di foto kita bermacam-macam, tidak hanya putih.

Berikut penampakan-penampakan Orbnya nih:






ECTOPLASMA

Ectoplasma seperti ini sudah cukup untuk menggerakan benda – benda ringan seperti kursi, gorden, tanda nama di meja, mesin tik dan semua benda benda yang berukuran kecil sampai sedang tetapi tidak begitu berat. Ectoplasma sudah cukup untuk mengirimkan sinyal ke otak manusia, sehingga diterjemahkan oleh Visual Cortex sebagai ular yang sangat besar menyerupai naga-naga seperti di dalam dongeng, dan dapat pula mengirimkan sensasi rasa pada kulit manusia, yang sebetulnya itu adalah pengiriman sinyal pada otak manusia agar terjadi sensasi rasa tersebut.

Ada pula ectoplasma yang memiliki kekuatan karena mereka bekerja sama dengan manusia berupa pesugihan atau ilmu olah kanuragan dengan dibantu mahluk Jin tersebut. Setelah manusia pemilik kekuatan gaib tersebut meninggal, maka jin yang membantunya sering muncul di tempat tempat tertentu, atau di kuburan tempat manusia pemilik kekuatan gaib itu dikuburkan. Bisa juga ectoplasma seperti ini mendapatkan kekuatan dari manusia yang dibunuh secara cepat, contohnya mereka yang di hukum mati, pancung, penggal dan sebagainya, karena dari tubuh yang mati mendadak seperti ini akan muncul ledakan pengeluaran energy yang sangat besar, dan apabila mereka (Jin) serap, maka akan cukup untuk membuat pemunculan selama ratusan tahun. Ectoplasma seperti ini sangat senang apabila di tempat yang memiliki banyak sekali besi atau unsur besi, karena benda itu bisa menjadi konduktor yang sangat baik untuk berbagai kegiatan mereka.

Berikut penampakan Ectoplasmanya nih gan, dapet dari google sih hehe, yang foto dari senseinya belum di upload..



VORTEX

Vortex adalah tahap ketiga pemunculan Jin . Mereka memiliki kekuatan dengan level energy seperti ini dikarenakan kerjasama dengan manusia dalam bentuk sihir . Manusia yang mempelajari ilmu sihir , baik itu teluh , santet , ilmu kutuk , guna-guna , menyilap pandangan mata , susuk , ilmu ilusi seperti tali berubah menjadi ular dan sebagainya , pesugihan ( karena terus disembah oleh manusia ) , itu memerlukan kerjasama yang sangat mendalam dengan mahluk Jin seperti ini.

Setiap hari energy manusia akan mereka serap , sehingga cukup untuk membuat mereka mampu memasuki dimensi manusia secara nyata . Tidak perlu lagi mereka mengirimkan sinyal ke otak manusia , karena mereka bisa mewujudkan diri kapan saja dan dimana saja dalam waktu tidak terbatas siang atau malam . 

Mereka mampu menggerakan benda benda yang lebih besar dan lebih berat , mampu mengapungkannya , tertangkap kamera , dan melakukan kegiatan-kegiatan horor lain yang benar benar menyeramkan dan menakutkan, sebenernya ga terlalu menakutkan sih, yang ada gokil gan hehe.



Terima Kasih sudah menyimak, jika ada yang masih bingung atau masih ingin ditanyakan, silahkan corat coret aja ya di kolom komentar.


source text: http://simetriradial.blogspot.com/2012/05/pengertian-orbs-ectoplasma-dan-vortex.html
Read More →
Diberdayakan oleh Blogger.