Aura: Pengertian Aura, Pengertian dari Warna Aura, juga Cara Melihatnya
Aura adalah cahaya / sinar (medan energi ) yang melingkungi melingkupi tubuh. Pancaran aura bersifat NUR (keillahian) karena merupakan manifestasi dari pancaran zat dan cahanya-Nya,cahaya sang pencipta pemilik dan penguasa alam semesta raya ini. Setiap makhluk (manusia, binatang, tumbuh tumbuhan, bintang gemintang, dan semua makhluk ciptaan allah SWT ) di dunia ini memiliki pancaran AURA nya masing masing.Aura merupakan fenomena alamiah yang menunjukan medan biologis dari semua makhluk hidup.dalam diagnostik dan terapi diketahui bahwa ada dua jenis aura yaitu aura plasmik yang berhubungan dengan aspek biologis dan aura "genen" yang berhubungan dengan aspek mental spiritual. Aura plasmik juga berkaitan erat dengan imunoglobin (kekebalan tubuh) terhadap patologi maupun fenomena metafisika.
Aura manusia adalah medan energi BIOLISTRIK yang melingkupi atau mengelilingi tubuh jasmani. Aura mengelilingi tubuh ke segala arah dan bersifat tiga dimensi. Pada tubuh yang sehat aura membentuk elips atau bulat telur di sekeliling tubuh.
Nah, berikut ini adalah Arti dari ke 12 warna aura adalah sebagai berikut:
MERAH, Jika seseorang pancaran auranya berwarna merah berarti ia dipenuhi sifat kuasa dan ego untuk mencapai kesuksesan.Warna merah ini sering tertahan dimasa kecil, dimana dari lingkungan keluarganya dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita keluarga, sehingga tampak keruh dan berantakan.Setelah beranjak dewasa dan mampu hidup mandiri, auranya akan meluas dan ia akan mampu melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.Orang yang mempunyai warna latar aura merah, sifatnya suka memrintah, bertanggung jawab dan mempunyai sifat pemimpin. Mempunyai sifat kasih sayang dan sikap hangat kepada sesama. Merah juga menAndakan sifat berani.Sifat negative dari warna merah adalah penggugup.
JINGGA, Seseorang yang pancaran auranya berwarna jingga, maka ia mempunyai sifat kepedulian.Mempunyai sifat alami kemampuan intuitif, bijaksana dan mudah bergaul. Warna jingga mempunyai sifat sebagai juru damai, timbang rasa, praktis. Sifat negatif warna jingga adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli.
KUNING, Seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning, mempunyai sifat yang antusias dan mengasyikan. Berpikir dengan cepat dan menghibur orang lain. Senang berkumpul, menikmati percakapan yang panjang. Senang belajar tapi sifatnya hanya coba-coba sehingga pengetahuanya hanya sebatas kulitnya saja. Warna kuning juga suka dengan gagasan dan berekspresi. Sifat negative dari warna kuning adalah malu-malu dan suka berdusta.
HIJAU, Jika seseorang pancaran auranya berwarna hijau, maka ia mempunyai sifat sejuk dan damai dan ia juga berbakat untuk menjadi seorang penyembuh alami. Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati. Sifat hijau menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, mudah dimintai tolong. Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memAndang setiap persoalan.
BIRU, Seseorang yang pancaran auranya berwarna biru, orang tersebut secara alami mempunyai sifat positf dan antusias. Warna biru biasanya berhati muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya. Mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang. Menyukai perjalanan, menyaksikan tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia. Sifat negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas.
NILA, Sifatnya hangat, menyembuhkan dan mengasuh. Senang memecahkan maslah, senang menolong. Sifat negatifnya ketidakmampuan mengatakan “tidak” sehingga sering dimanfaatkan orang lain.
UNGU, Seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka ia menyukai kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika. Sifat negatifnya merasa unggul dari yang lain.
PERAK, Mempunyai gagasan-gagasan besar, namun sebagian diantaranya tidak praktis. Sering tidak mempunyai motivasi.
EMAS, Mempunyai kemampuan menangani proyek-proyek dan m?empunyai tanggung jawab dalam skala besar. Mempunyai sifat kharismatik, pekerja keras, sabar. Mencapai kesuksesan pada usia lanjut.
MERAH JAMBU, Mempunyai sifat yang tegas, keras kepala, cita-citanya tinggi dan mempunyai perencanaan. Secara alami mereka mereka adalah orang-orang sederhana, tidak berlagak, senang menjalankan hidup dengan tenang.
PUTIH, Sifatnya tidak menonjolkan diri, sederhana, sangat manusiawi laksana orang-orang suci. Tidak mempunyai sifat ego, lebih tertarik pada kesejahteraan orang lain.Intuitif, bijaksana, idealis dan cinta damai.
HITAM, Bila seseorang pancaran auranya berwarna hitam, bisa diartikan orang tersebut diselubungi oleh kemisterian, karena orang ini sifatnya kadang terbuka dan kadang tertutup. Warna hitam bisa diartikan mempunyaisifat yang tidak baik, culas artinya mempunyai maksud jelek terhadap oaring lain yang ditemuinya. Jika warna hitam berkombinasi dengan warna merah, orang tersebut mempunyai sifat yang tidak baik dan jahat.
Sekarang, mari kita mulai latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain, ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan demi kesempurnaan hasil.
1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan
Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.
2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan
Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih. Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.
3. Melihat Aura Diri Sendiri
Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.
4. Melihat Aura Orang Lain
Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.
source:
0 komentar: